Sabtu, 20 Juni 2015

Inilah Akhirnya

Aku membuka netbook ku, mengklik web blogger dan masuk ke dalam akun blogku. Tidak tahu pasti apa yang akan ku tulis, tapi aku sekarang butuh tempat untuk menuangkan  keluh kesahku. Bukan aku tak punya teman, ya aku punya aku bisa saja bercerita kepada mereka tapi aku tahu, aku tak ingin mereka memandang jelek orang yang akan aku ceritakan. Bukan pula tak memiliki keluarga, aku hanya tak ingin mereka tahu anaknya sedang bersedih. Akhirnya kembali lagi disini aku mencurahkan kisahku.

Hubunganku percintaan ku memang tak semulus jalan raya,  tak pula seindah langit pagi. Di hubungan ini sering sekali terjadi konflik. Aku tahu berat rasanya dari biasa terbiasa bersama harus berpisah jarak berpuluh-puluh kilometer jauhnya. Tapi aku bisa apa?

Ada yang bilang, hubungan yang menghasilkan masa depan itu hubungan yang tidak akan menyerah cuma karena keadaan, karena sering bertengkar, atau karena ego satu sama lain. Karena cinta itu menguatkan, bukan saling menjatuhkan. Aku kira mungkin ini benar ada nya, karena walaupun hubungan kami sering terjadi pertengkaran tetap saja kami akan akur kembali. Tapi sekarang?

Aku bingung, harus apa? Menceritakan bagian mana atas apa yang terjadi hari ini. Tidak dipungkiri semua terjadi karena emang beberapa bulan ini kami selalu bertengkar. Masalahnya pun masalah sepele saja. Tapi ini akhir dari pertahanan itu, ketika dia luluh dan melepaskan aku pergi.

Sakit?
Sedih?
Kecewa?

YA!

Itu pasti,

Seketika memori-memori masa depan yang tertata indah itu runtuh tak tersisa.

DIAM,

Aku hanya bisa diam, aku tidak bisa berkata apa-apa. Aku merasa di permainkan oleh cinta.

Salahkah aku?
Aku hanya butuh perhatian, terkadang ada masa aku merasa perlu diperhatikan.
Aku hanya butuh pengertian,
Aku hanya butuh di manja,
Itu saja.

Tak perlu kata-kata manis, tak perlu kata-kata cinta atau lainnya.
Aku hanya ingin diperhatikan.
Aku tak ingin tersaingi oleh apapun.
Ya, mungkin aku posesif, overprotectiv, egois
Tapi itu kulakukan karena aku tidak ingin kehilangan.
Salahkan itu?

Seketika aku merasa kehilangan, mungkin juga merasa lega.
Kehilangan orang yang aku sayang, lega karena dia akan lebih bahagia daripada bersamaku.

Aku ingin menangis, tapi aku tak sanggup.
Ku pikir aku tidak akan pernah merasakan kehilangan lagi, tapi sekarang aku merasakannya.
Aku mencoba meghubunginya, tapi tidak ada respon yang bisa aku banggakan.

Oh, mungkin ini akhirnya.
Seseorang yang selalu aku elu-elukan di depan teman-temanku yang akan membuat mereka iri betapa beruntungnya aku memilikinya.
Seseorang yang aku bangga-banggakan di hadapan saudara-saudaraku yang membuat mereka berdecak kagum karena aku memilikinya.
Seseorang yang bisa membuat aku melupakan arti kehilangan.

Mungkin ini akhir kisahku.

Sedih?
Ya, karena aku kehilangan dia.

Menyesal?
Ya, karena aku tak akan lagi bersamanya.

Bahagia?
Ya, karena aku sempat memilikinya.

Mimpi tinggal lah mimpi, harapan tinggal lah harapan, janji tinggal lah janji.
Aku hanya bisa menahan air mata, hingga tiba waktunya air mata ini jatuh tak tertahankan lagi.

Kamis, 16 April 2015

COME BACK! HOLIDAY! HAPPY COUPLE! *wek*

Hai blog ku sayang, lama sudah aku tidak menulis kisah sendu, suram, galau, gelisah, merana eh kok jadi gegana? tau deh hahahaaa. Udah lama ga ber-eksplorasi dengan tulisan jadi tidak bisa menulis dan mengetik seindah dulu lagi deh, huhuhuu cedih *ini apa?* *abaikan*
Yak baiklah, sebelum kita membahas judul ada baik nya kita bertemu sapa dan berbagi kabar wkwkw.
Apa kabar blogie? Apa kabar silent readers? oke yang ini abaikan karena sangat tidak mungkin blog yang udah lumutan dan berdebu serta usang ini mempunyai yang namanya silent readers. Karena imajinasi saya yang terlalu tinggi kali ya fufufu oke maafkan ketidak-asyik-an prolog ini *krik-krik-krik*.

Yippieee, sekian lama enggak nge-blog karena udah bebas dengan yang namanya kehidupan dumay alias dunia maya sekarang iseng-iseng nulis deh ya kali kan ada yang baca walaupun sebenarnya enggak bakalan ada yang baca.

Nge-bahas judul, oke first COME BACK! yup sang penulis amatir yang suka galau dan curhat tentang kisah percintaan jarak jauh dan monoton ditambah garam, ditambah royco, ditambah gula jadi gurih gurih enyoiikk *krik-krik-krik* sudah kembali dari masa hibernasi nya. Iya hibernasi panjang menikmati indahnya kehidupan nyata yang diberikan oleh Allah SWT sang pencipta yang selama ini telah lama ditinggalkan. Dan ahaaaa!* sudah nggak menjalankan kisah percintaan yang LDR lagi alias Long Distance Relationship. Itu dulu, sekarang LDR lagi karena faktor dan profesi sang biduan eh maksudnya sang pujaan menuntut untuk berpindah haluan, ya semoga saja tidak berpindah pasangan *ini apa lagi*
Iya begitu lah kisah percintaan yang rumit ini, bagus tidak usah dibahas bisa bikin gelinjangan menangis mengerang jika mengingat sang biduan eh maksudnya sang pujaan.

Oke! cukup mendramatisir adegan yang sangat tidak sistematis ini, tolong serius! *narator* *ini apasih*

Sedikit ngebahas kenapa aku menghilang nih blog, ya jadi sejujurnya kadang-kadang aku masih rindu menulis di blog ku yang sangat unyu-unyu ini, tapi karena sekarang bukan sekarang sih tepat nya semenjak wisuda ku tahun 2013 kemarin aku dituntut menjadi seorang wanita yang harus lebih kuat menjalankan lika-liku kehidupan, ini bukan dangdut atau lirik dangdut ya. Karena emang wanita itu punya banyak banget lika-liku kehidupan dan memiliki berbagai macam fase *krik-krik-krik* Ups, serius! Semenjak menyelesaikan studi ku yang sangat tidak seberapa ini, aku dituntut untuk harus lebih mandiri lagi. Lebih dewasa lagi menjalani kehidupan, baik di keluarga, sanak saudara, masyarakat, bangsa dan negara. Dan tidak ketinggalan menjalani kehidupan percintaan karena memang sudah waktunya untuk serius dimana usia ku yang sangat tidak muda lagi *nangis dipojokan* jadi lah aku selama ini bersembunyi dan bergerilya di kehidupan nyataku. Ya hal-hal yang dilakukan manusia normal umumnya seperti bekerja, hang-out, ini, itu, ina, ita, dan lain-lain keseharian orang normal lah pokoknya *dulu normal juga sih* sehingga membuat ku terlena untuk melupakan keisenganku kalau lagi galau yaitu menulis! Sorry.

Dan sekarang aku come back, yap tapi bakalan jarang-jarang soalnya kalau buka blog ini berasa geli banget dan merasa oh my aku se-alay itu kah dulu? ALAY saudara-saudari, huft mengerikan sekali.

Next HOLIDAY, ah yang ini aku akan sangat menggebu-gebu menceritakannya. Bagaimana tidak? Seumur-umur nggak pernah tu holiday jauh-jauh paling jauh juga bangkinang eh medan ding kampung nya si mama. Nggak juga dulu-dulu-dulu sekali pernah ke jakarta juga buat nonton konser AVRIL LAVIGNE itu juga hoki menang kuis diradio. Ya maklumlah kalangan seperti aku ini tidak bisa jauh kemana-mana bukan karena biaya nggak ada, tapi faktor ekonomi yang masih dibilang perlu di-stabil-kan *tettoott* jadi lah liburan paling jauh kali ini ke PADANG! SUMATERA BARAT! YEAYYYY!! *prook-prookk-prok* Ya kali gita, padang doang dikata jauh. segimana papua yak? *yang ini skip*

Sebenarnya ini sih bukan liburan, hanya rasa menggebu-gebu pasangan yang terpisah oleh jarak radius  782km *mungkin* dengan waktu 10 jam perjalanan dari Pekanbaru-Padang. Kenapa pasangan yang menggebu-gebu ya karena harus berpisah untuk mencapai sebuah masa depan yang lebih bahagia *hm oke* ya karena si kedua pasangan ini saling merindu akhirnya dibuatlah rencana untuk saling berjumpa, dan PADANG adalah tempat tertuju untuk saling bertemu, bukan karena padang paling dekat ya karena sang pujaan emang dimutasikan ke padang. Jadilah rencana ini yang sudah dirancang jauh-jauh hari terealisasi-kan dengan akomodasi dan tiket yang sudah disiapkan, lalu berangkatlah aku ke Padang.

Begini ceritanya, dihari kamis tanggal 2 April 2015 tepat pukul 20.03 aku dijemput sama Mas Adam. Yap, jemput keren kan? Bukan pake lymosin atau jet pribadi sih, tapi ya cukup lah untuk membuat jantung ini menjadi merinding disko karena akan bertemu sang biduan hati eh maksudnya sang pujaan hati. Kenapa aku bilangnya Mas Adam, ya karena si supir emang mukanya mirip banget sama MAS ADAM SUAMI-nya INUL DARATISTA sang biduan GOYANG NGEBOR itu. Awalnya sih mau ketawa banget lihat penampilannya yang bener-bener persis sama Mas Adam nya Mbak Inul *maaf loh mbak* tapi semakin dilihat ini supir jadi serem gitu tampang nya apa karena aku liatin kali ya. Oke di jam keberangkatan ke Padang aku dapat seat nomor 1 saudara-saudari iya paling depan samping supir kalau bahasa kerennya sih Co-Pilot gitu. Setelah si supir cek-cek mobil dan mengganti theme song lagu jadi lagu jadul nggak tahu deh itu tahun berapa tapi musiknya mellow banget ngebuat jadi ngantuk kita penumpang disuruh masuk ke mobil soalnya mau berangkat. Wuis semakin sudah dup-dup-dup ini jantung karena mau ketemu sang pujaan hati.
Sebelum perjalanan, tidak lupa berdoa dan ingat sediakan antimo ditambah minyak kayu putih Cap lang *yang ini nggak di endorse* karena aku tipe orang yang mabuk kendaraan kecuali motor, duh kampung banget sumpah *sedih* jadi lah selama perjalanan yang berlika-liku aku hanya menikmati pemandangan gelap dan tidur ayam. Iya hanya tidur ayam, takut juga kan kalau kenapa-kenapa secara aku Co-Pilot jadi harus tetap mawas diri *ini apa?* selama perjalanan nggak ada yang istimewa sih ya secara semua penumpang tidur jadi untuk menemani kesunyian malam yang dihibur dengan lagu jadul tahun 70an karena si Mas Adam ikutan nyanyi aku akhirnya memutuskan untuk nge-bbm si pujaan hati. Jam menunjukkan jam 23.30 oke masih lama sampainya terus waktu berlalu hingga jam 00.45 si Mas Adam berhenti istirahat makan, nah disini nih tragedi itu terjadi semua gejolak di perutku yang meminta untuk dimuntahkan segera aku muntahkan (dibaca=mabuk) sukur sukur nggak ada yang tahu, ya kan malu juga udah gede gini masih mabuk aja. Next udah jam 01.15 dini hari si Mas Adam udah kenyang ternyata, lalu kita orang pun melanjutkan perjalanan berhubung aku mabuk jadi aku nggak ikutan makan setelah itu aku nggak tahu apa yang terjadi soalnya aku udah ketiduran gitu cuma sadar dikit-dikit sih nah kan tiba-tiba aja udah sampai padang gitu. Duhhhh kalian tahu ga saudara-saudari gimana deg-deg-degan nya aku, selang setengah jam aku sampai hotel deh dan tadaaa ketemu sang pujaan hati dan masih gaya sok cool dan keren karena masih ngantuk lansung aja deh nyelonong terus tidur  *end*

3 April 2015. Morning Pandang, ahh indahnya dunia. Pagi-pagi bangun lihat kejendela jalanan padang yang masih sepi *nyesel ga moto*  hari ini kita si Happy Couple punya planning ke kebun teh, dikarenakan aku yang nggak pernah ke kebun teh jadi kepo abis pengen banget lihat dan foto kebun teh. Penasaran sama penampakannya? Cek IG sist @gitaalicious *ini apasih* ini nih yang kepo aku punya dokumentasi yang tidak seberapa dari kamera yang biasa saja. Maklum nggak punya kamera photography yang keren itu lagian juga nggak masuk lensa *ketawa miris*

Ini dia, ini dia, ini diaa *0*

 Indahnya ciptaan Allah SWT

 Kereeenkannn? Nggak kalah jauh sama Bandung kan? Iya kan? Iya dong *maksa*
 
Dan ini penampakan si HAPPY COUPLE *jrengggg~jreeenggg~*
1
2
3
4
5
6
Kepo ya?
7
8
9
10
and, Its Me and Derbi Romero. Enggak kok, bercanda tapi miripkan? *wek* *ini apasih*
 
Aigoooo, ini akuuuu. Unyukan? Dan ini dia si Biduan Dangdut kita *0*

Masih kepo? Nih aku kasih bonus satu lagi buat silent readers dan saudara-saudariku seantero dunia maya *ini apasih? ngarep banget*

Ini close upnya kita, si Happy Couple *-*
*tolong di zoom wajah nya, jangan kacamatanya*


Sebelum ke kebun teh, kita sarapan dulu di mie ayam Omasemi, mie ayam nya beda sih. Kenapa beda soalnya mie nya itu mirip-mirip mie ayam yang di Mall-mall itu, ya maklum kan biasanya makan mie ayam yang di gerobak itu *sedih* jadi menurut aku sedikit beda. Kalo rasa sih rating 7/10. Kenapa? Nggak tahu mungkin campurannya berbeda kali ya, di punya si biduan hati eh pujaan hati mah rasanya enak kok di aku nggak enak jadi aneh deh terus nggak abis makan nya. Bukan karena kurang enak atau karena kurang campuran atau udah kenyang tapi karena emang lagi diet. Yosh, DIET! biar stay slim *alah ini apa* walau liburan atau holiday walau happy couple tetap harus jaga makan dong, iya kan dear? Kalau kata WRP sih,Sure u can do *ini bukan endorse* setelah makan dengan semangat 45 langsung lah menuju mobil dan goes to SOLOK tempatnya si kebun teh berada. Eh, mie ayam nya udah bayar ya nggak ada promo gratis makan berdua buat Happy Couple gitu jadi bayar deh *senyum miring*
Singkat cerita setelah bertanya sama sang ahli si Google Maps *ini bukan endorse lagi, tapi bener deh pake ini nggak ribet ketemu-ketemu aja jalannya nggak pake nyasar* dikarenakan sang supir a.k.a pujaan hati yang masih amatir menjadi warga padang kita akhirnya sampai ditempat tujuan. Tahu apa? iya itu si KEBUN TEH *ketawa bangga* kalo mau liat penampakannya scroll atas. Budidayakan bercocok tanam yang baik dan benar agar mendapatkan hasil panen yang membahagiankan eh maksudnya men-scroll *ini apasih*
 
Sudah puas? belum,
Sudah lelah? belum,

Yak, karena hari itu adalah jumat jadi kita berdua memutuskan untuk tidak berlama-lama di kebun teh karena si pujaan hati akan melaksanakan kewajiban seorang muslim dan juga lelaki tulen yaitu melaksanakan sholat jumat. Awalnya mau berhenti di mesjid-mesjid gitu cuma karena aku nggak ikutan sholat daripada kepanasan dimobil jadi si pujaan hati lebih milih balik ke hotel biar aku nya ga kepanasan, bisa guling-guling juga selagi dia sholat jumat *cocweeet*
Jam menunjukkan pukul 14.00 kita berdua belum makan siang, karena agenda selanjutnya ke pantai yang notabene karena aku kepengen-pengen-pengen banget ngelihat yang namanya pantai akhirnya kita berangkat dari hotel pukul 14.10an gitu deh. Sepanjang perjalanan sempat bingung arah dan tujuan, karena si pujaan hati lupa jalan *geblek* *emaap* terus aku juga lihat kereta api loh, ah bisa kalian bayangkan saudara-saudari mataku berbinar-binar melihat kereta api, ya maklum nggak pernah lihat kereta api apalagi naik *ini miris banget*
Jadilah setelah mutar-mutar jalan yang sama sampai dengan empat kali, oke empat kali saudara-saudariku sebangsa dan setanah air akhirnya sampai juga di pantai. Sejujurnya aku langsung pengen main ke pantai itu, tapi dikarenakan si pujaan hati kelaparan jadi kita si Happy Couple makan dulu deh, nah setelah makan baru lanjut main kepantai tidak lupa ditemani dengan air kelapa muda langsung dari abangnya, maksudnya abang yang ngejual ditambah bakso bakar. Serius deh ini bakso bakar ga meching banget sama air kelapa muda tapi ya dinikmatin aja wong gratis *ketawa jahat*
Setelah menunggu matahari agak menurun baru deh akunya bisa main ke pantai, dan WOW kalian tahu ekspresin aku waktu itu? GIRANG SYEKALI, ampun deh bahagianya. Bisa main air, main ombak, main dipasir dan lain-lain pokoknya keren deh. Penasaran penampakannya? Cek IG? bukann, ini mah cek Path di Gita Bonita *ini endorse*
Beberapa cuplikan gambar yang bisa aku abadikan di kamera iphone si pujaan hati sudah di kirim via line ke aku ya *ini apasih*

DAN INI DIA~ PPPAAAAAAAAANNNNTTTTTTTAAAAAIIIIII!!!~~

 ini tangan si HAPPY COUPLE *0*
jangan ngiri ya yang jomblo *wek*

ini lah tangan yang mengetik kisah yang sedang kalian baca
kisah gegana, kisah aneh, apalah itu
kisah ALAY
etc

Karena hari yang semakin sore, jadi kita memutuskan untuk pulang. Karena juga kita nggak mau kemalaman dijalan. Lagian juga akunya udah capek, ngantuk pengen segera istirahat gitu.


4 April 2015. Morning Padang, yak pagi ini masih sama. Masih sama-sama bersama dengan si HAPPY COUPLE, masih ngantuk tapi berhubung hari ini mau nyebrang pulau yang kata si pujaan hati keren banget kita nyebrang kesana dari padang ke pagang. Yep namanya pulau pagang. Jadilah akunya semangat banget mau berangkat, tidak lupa sarapan dulu. Sarapan kali ini drive thru nya McD, wuis bayangin di pekanbaru McD nya bangkrut jadilah aku sarapan McD di padang, ini nih yang namanya rezeki anak sholeh *cengengesan*

Aku mulai lelah mengetik, sebentar lagi jam kantor habis. Maafkan aku karena memanfaatkan wifi gratis dari kantor ini. Jadi karena cerita di pulau ini masih banyak aku hanya bisa mempersingkatnya saja dan akan memberikan inti-inti cerita.

1. Sarapan di mobil drive thru McD, sempat debat di mobil masalah Hash Brown McD aku bilang itu kentang si pacar bilang itu nasi akhirnya setelah googling jawabannya adalah? KENTANG! alhasil gigi ku yang unyu-unyu ini mendarat dilengannya yang sedang menyetir dan menggigitnya jadilah warna merah ruam disana karena bekas gigitan drakula cantik, gita swan bukan bella swan *ketawa jahat*
2. Sampai di losmen pennyebrangan kita ketinggalan kapal, sama guide nya si abang ghest *gile namanya ghest, ghest-ekan. emaap bang* si abang ghest ini kenalanya si pacar alias si pujaan hati. Jadilah karena ketinggalan kapal kita naik kapal yang dibilang cepet enggak, lelet enggak. bayangin ditengah laut kayak apa? udah nggak pake pelampung pikiran aku mah takut-takut jatuh aja apalagi ombaknya lumayan.
3. Sampai disana, kita photo di dermaga karena hasil nya jelek dan si pujaan hati iseng banget aku hapus aja photonya *ketawa jahat* bodo amat yakan? disana akunya jelek ya nggak banget lah kalau di save jadi aku hapus aja.
4. Disana kita nggak ada dokumentasi foto berdua, karena terlena sama birunya laut, putihnya pasir, apalagi panas terik. Jadi bener-bener lupa sama yang namanya foto *sedih*
5. Ada dokumentasi foto snorkling yang buat kaki aku jadi lecet enggak karuan tapi sampai sekarang dokumentasi itu entah kemana rimbanya, nggak ada kabarnya sampai sekarang berita ini diturunkan *ini apa*
6. Dan ini the LAST, BANANA BOAT EEK *ketawa jahat* inget banget sama anak kecil yang satu rombongan guide sama kita. Dia marah sama banana boat nya gara-gara itu banana jatuhin ibu dan tante-tantenya di tengah lautan dia cuma lihat aja di pesisiran pantai bareng neneknya, dan karena dia kesal pas balik kepantai dia marah-marah bilang BANANA BOAT EEK. Awalnya aku sih ketawa-ketawa aja, ternyata pas naik bener-beneran kayak EEK. Bener deh kata adek-adek itu BANANA BOAT EEK! Haaah, aku trauma bayangin dua kali dijatuhin ditengah lautan, berasa keram semua badan karena shok. Untung pake pelampung kalau enggak? Tenggelam iya.
 7. Akhir Tour yang sebenarnya menyenangkan inipun *cuma karena kaki lecet karena karang dan banana boat sialan itu akunya jadi badmood deh, pengen cepet-cepet balik hotel terus istirahat* ditutup dengan balik ke losmen menggunakan kapal yang bener-bener mengerikan. Kalau yang pergi pakai boat yang ini bener-bener kapal untuk nangkep ikan. Bayangin, berasa titanic kalo sampai rubuh udah yang naik kapasitasnya melebihi 20 orang.


And the last HOLIDAY ini adalah ulang tahun si pacar. Aku bisa membuat dia benar-benar speechless karena dapat kejutan ulang tahun. Penampakannya? ada kok di IG cek @gitaalicious *ketawa jahat* tapi karena masih penasaran oke deh aku upload, nih lihat tampang bloon nya karena dapet surprise dari aku *bangga* 
 
silahkan di zoom, ada air matanya karena terharu *o*

Oke, thank's blogie sayangggg, telah mau menerima sekelumit ceritaku. Sampai jumpa lagi ya, dan buat silent readers cek ig dong kali aja jodoh *loh*

Bye,

Sincerely,


Gita
 

Kamis, 22 Mei 2014

Dear Cinta

Aku kembali membuka buku kecil yang bertuliskan kisahku. Perjalanan sendu dan bahagiaku. Aku tersenyum tipis tiap membaca subab demi subab buku kecilku. Ah, ternyata begitu tersakitinya aku oleh cinta saat itu. Sesaat terdengar alunan musik dari soundtrack film The Amazing Spiderman 2 by Phill Phillips - Gone, gone, gone aku menoleh ke blackberry-ku. Lampunya menyala, menandakan ada sebuah message via BBM ke blackberry milikku. Kubuka dan kubaca isi chat itu, sungguh manis kata-katanya, membuat seuntas senyum di pipiku bersemi bahagia. Iya, setelah melewati masa-masa yang begitu tersakiti oleh cinta, kini aku bisa merasakan kebahagian cinta oleh seorang sosok yang sungguh tak dapat di duga. Lelaki ini tidaklah istimewa, tidak pula seorang keturunan raja. Lelaki ini hanya lelaki biasa yang tiada henti berjuang merebut hatiku. Lelaki ini biasa saja, sangat biasa tidak tampan tidak cukup juga dikatakan jelek. Tetapi lelaki ini yang menyematkan pelangi dihatiku yang membuat setiap hariku berwarna. Lelaki ini tidaklah seorang anak saudagar kaya, tetapi lelaki ini membuat aku merasakan betapa kaya cintanya untuk diriku. Lelaki inilah pemilik hatiku. Aku membalas chat BBM-nya. Membuka buku kecil yang bertuliskan kisahku. Mengambil sebuah bolpoin di kotak khusus bolpoinku dan mulai menulis kisahku. Kali ini ada rona bahagia diwajahku, ini bukanlah hal yang luar biasa, tapi ini adalah kisah bahagiaku. Kisahku dengan lelakiku. Tak banyak yang dapat kutuliskan dibuku kecil ini. Hanya beberapa kenangan yang bisa menghibur hati untuk suatu saat ku buka lagi. Karena sesungguhnya kisahku dengan lelaki ini tidak akan pernah habis. Sehingga tidak dapat semuanya aku ceritakan. 

"Dear cinta, terimakasih karena telah membuat hari-hariku lebih berarti. Tak banyak yang dapat aku ungkap kan dibuku catatan kecil ini. Karena kisah ku dengan mu tidak akan berakhir begitu saja. Kisah ku dengan mu akan abadi, tidak seperti sinetron yang berkelanjutan episode banyak tetapi tidak jelas karena kisah kita sangat jelas. Tidak seperti drama yang memiliki akhir begitu menyedihkan karena kisah kita tidak memiliki akhir yang menyedihkan. Tidak pula seperti ftv yang memiliki satu episode khusus saja karena kisah kita setiap hari merupakan episode khusus yang tidak dapat terlewatkan.
Dear cinta, terimakasih karena telah membuat aku mengerti bawah kau begitu sangat berarti. Lebih dari berarti yang pernah kumiliki. Terkadang suka terpikir olehku, apakah benar kau adalah jodohku? Apakah selama ini yang kau katakan benar bahwa aku adalah yang selama ini kau cari? Atau apakah aku orang yang tepat untuk kau kenalkan kepada kedua orang tuamu? Sempat ragu terlintas di benakku, tapi kau selalu meyakinkan ku bahwa aku adalah yang terbaik untukmu.
Dear cinta, terimakasih untuk semua yang telah kau tunjukkan kepadaku. Kau menunjukkan semua rasa cintamu padaku, kau benar-benar berubah hanya untukku. Sungguh, hal itu lebih dari romantis yang pernah aku tahu.
Dear cinta, terimakasih untuk perhatianmu. Kau berbeda, ya kau sangat berbeda. Perhatianmu sungguh mempesonaku, hal kecil yang seharusnya tidak mungkin dilakukan seperti mengambilkan sendok untukku saat kita makan tanpa aku suruh bahkan memintanya. Membuka botol air mineralku saat sedang menyetir mobil karena aku kesusahan membukanya. 
Dear cinta, apapun yang terjadi kau selalu mencoba mengerti aku. Mohon maafkan aku karena jarang bahkan tidak bisa mengerti mu. Karena ego-ku yang begitu besar, kau mampu mengalah untukku.
Dear cinta, aku mencintaimu aku sangat menyayangimu. Janganlah terjadi seperti masa lalu, karena ku tak akan sanggup kehilangan cinta sepertimu. Karena kau tau dan aku juga tau kita memang ditakdirkan untuk bersama. Terimakasih cinta, terimakasih karena kau mampu dan kuat bersanding denganku selama ini"

Kututup buku kecilku, tak lupa kubumbuhi tanda tanganku. Ku lihat jam di smarphone-ku lelaki ku pasti sudah menunggu kedatanganku, ya aku berjanji akan bertemu dengannya dan tentu saja melanjutkan kisahku dengannya. Aku tersenyum bahagia, ku letak buku kecil ku kembali kedalam kotak coklat bergambar teddy bear. Selamat beristirahat kisahku, aku pasti kembali untuk menuliskan kisahku dengan lelakiku. Semoga kisahku menjadi ending yang tak kan pernah berakhir hingga usia yang memanggil. Aku bergegas pergi, menutup pintu kamarku dan menuju ketempat kekasihku, iya kekasihku sang penyiar radio yang tidak istimewa, yang tidak menawan, yang tidak tampan, tetapi begitu mencintaiku. 

Sabtu, 10 Agustus 2013

Surya Tenggelam

Aku mendengar tiap bait lagu itu, selalu saja sesuatu yang aku jalani berakhir dengan tangisan. Aku menangis, mengingat setiap kata yang telah diucapkan oleh sook wanita yang menginviteku via BlackBerry Messenger -BBM. Iya kata-kata yang membuat aku semakin mengerti sekarang, mana seseorang yang tulus dan mana seseorang yang tidak tulus. Mana yang akan pergi dan mana yang tetap tinggal. Terimakasih untuk kamu wanita yang telah memberitahukan ku sebuah kebenaran. Yang mungkin tidak akan aku tahu.

Ku ambil smartphoneku, ku putuskan untuk memutuskan hubungan dengan seseorang yang telah menemani hari-hariku untuk dua bulan ini. Aku memutuskan untuk tidak mempunyai hubungan special lagi dengannya. Aku memutuskan untuk mengakhiri apa yang telah kami mulai lalui. Aku berhenti untuk menyanyangi. Aku berhenti untuk mencintai. Sayang itu limited edition, ga bakal ada untuk kedua kali.

Ku tatap surya di senja hari, semakin waktu berlalu semakin tenggelam. Aku menatap nanar, iya kini suryaku tenggelam. Dan tidak akan pernah ada lagi surya.
Terimakasih untuk pelarian ini, terimakasih untuk sayang yang pura-pura ini.

Minggu, 28 Juli 2013

Selalu Salah

"Cowok itu egois, cowok itu mau menang sendiri, cowok itu ga pernah mau mengerti, cowok itu sama bisa nya nyakitin doang" kata-kata itu terus berulang-ulang terucap di dalam hatiku. Aku melihat smartphoneku, membuka blog dan menuliskan semua isi hatiku. Iya, aku selalu menulis isi hatiku di blog ini. Media elektronik, yang menurut ku pas untuk aku tuliskan setiap untaian kata dan curahan hatiku di saat aku sedang mengalami masa-masa sulit. Walau ku akui, setiap masa-masa sulit yang ku alami selalu tentang Cinta. Sedikit malu sebenarnya, aku seorang yang cukup sukses di dalam keluarga. Aku memiliki keluarga yang bahagia. Ada daddy, ada mommy, ada daly adik ku yang paling baik dan ada anggi si adik angkatku. Aku bahagia memiliki mereka semua. Aku juga cukup berhasil di bidang formalitas, sekolahku lancar dari TK sampai SMA. Kuliahku berhasil, dengan IPK yang di atas rata-rata serta aku dinyatakan telah lulus dan menjadi sarjana muda di universitas negeri dan sangat ternama di kotaku yang tercinta ini, kota kelahiranku. Tapi aku tak cukup berhasil di kisah cintaku. Iya, selalu aku menuliskan masa-masa sulit tentang cinta yang menurutku sangat magis. Dan selalu saja cinta membuatku mengalami masa-masa sulit yang harus aku curahkan dan aku ungkapan dimedia elektronik ini.
Aku memutar bola mataku, dan mengulang kembali perkataan itu di dalam hatiku. "Cowok itu egois, cowok itu mau menang sendiri, cowok itu ga pernah mau mengerti, cowok itu sama bisa nya nyakitin doang" ingin marah, ingin teriak setiap aku mengulang kata-kata itu di dalam hatiku. Aku menatap cermin di meja rias ku. Apakah wajah ku terlalu lugu? Apakah aku terlalu polos? Apakah aku memang sangat pantas untuk di sakiti? Sangat pantas untuk di anggap selalu salah? Atau ntah lah ku tutup mataku. Ku hirup oksigen yang diberikan Allah dengan sangat gratis ini, aku hembuskan karbondioksida yang menjadi bahan utama untuk fotosintesis. Aku tenangkan diriku. Kurangkai kata demi kata untuk memahami apa yang terjadi. Kurangkai sedemikian rupa agar ini menjadi lebih berarti bukan hanya sebuah curhatan hati belaka.
Aku menulis ini ketika aku berpikir "Cowok itu egois, cowok itu mau menang sendiri, cowok itu ga pernah mau mengerti, cowok itu sama bisa nya nyakitin doang". Aku menulis ini ketika aku mengalami masa-masa sulit dengan kamu, iya kamu sosok pria yang sangat aku sayangi. Sosok pria yang membuat aku tersenyum kembali. Sosok pria yang selalu menemani mimpi tidurku. Sosok pria yang selalu menjadi penyemangat dan motivasi dihatiku. Tidak kah kamu mengerti sesungguhnya aku mulai takut kehilanganmu? Tidak kah kamu mengerti, aku memberi perhatian lebih kepadamu karena kamu yang teristimewa? Tidak kah kamu paham aku disini selalu membanggakanmu? Dan tidak kah kamu memahami sesungguhnya aku hanya ingin bersamamu?
Kamu, iya kamu sosok priaku. Aku tak pernah meminta lebih kepadamu, aku tak pernah meminta kamu menjadi seperti apa yang aku inginkan. Aku juga tidak pernah meminta kamu untuk menuruti semua keinginan aku. Tapi setidaknya bisa kah kamu mengerti? Disini ada aku yang mengharapkan kehadiran kamu. Ada aku yang ingin diperhatikan sama kamu. Ada aku yang ingin di anggap nyata sama kamu.
Kamu, iya kamu sosok priaku. Aku tak pernah mengklaim kamu sebagai orang yang jahat. Aku tak pernah berpikiran buruk tentang semua sifat kamu kepadaku. Aku selalu berusaha menghargai perasaan kamu sebisa aku untuk tidak menyakiti kamu. Bisakah kamu tidak berpikiran buruk denganku? Bisakah kamu tidak selalu mengklaim aku jahat atau kejam? Bisakah kamu sedikit saja memujiku dan mengatakan aku adalah wanita idaman kamu?
Kamu, iya kamu sosok priaku. Aku tidak pernah menyalahkan setiap tindakanmu. Aku tidak pernah menganggap apa yang kamu lakukan itu buruk. Aku juga tidak pernah untuk bersikap ingin menang sendiri. Tapi kenapa kamu selalu menyalahkan aku? Kamu selalu saja menganggap perhatianku sebagai tindakan yang buruk. Kamu selalu saja menganggap aku salah.
Kamu, iya kamu sosok priaku. Aku selalu berusaha meyakinkan hatiku bahwa kamu bukan orang yang egois. Aku tetap diam kamu tidak menganggapku ada. Tapi kenapa kamu tidak mencoba untuk mengerti aku? Apakah aku memang tidak pantas untuk didengar? Tidak pantas untuk dimengerti?
Aku menulis ini ketika aku berpikir "Cowok itu egois, cowok itu mau menang sendiri, cowok itu ga pernah mau mengerti, cowok itu sama bisa nya nyakitin doang". Apakah pikiran ku ini benar? Apakah kamu sosok yang seperti itu priaku?
Kamu, iya kamu sosok priaku. Aku tahu kamu bukan orang yang romantis, aku tahu kamu orang yang sangat cuek. Tidak bisakah kamu bersikap sedikit manis disaat aku bersikap manis kepada kamu?
Kamu, iya kamu sosok priaku. Aku hanya ingin diperhatikan, diingat sama kamu, hanya ingin dianggap nyata sama kamu. Aku tidak menuntut banyak. Berhentilah menyalahkan aku. Apapun yang aku lakukan, sejujurnya hanya ingin menunjukkan kalau aku sayang sama kamu. Salah kalau aku ingin menunjukkan itu? Tapi kamu selalu mengatakan aku kejam amat, selalu menyalahkan aku, dan selalu berpikir apa yang aku lakukan salah.
Aku menulis ini, karena aku lelah. Aku lelah dengan sikap kamu. Haruskan aku mengakhiri ini? Haruskah aku pergi meninggalkan kamu? Karena selalu saja apa yang aku lakukan salah dimata kamu. Selalu saja apa yang aku tunjukkan salah dipikiran kamu. Selalu saja perhatianku dikatain kejam sama kamu. Dan selalu saja aku salah!
Kamu, sosok priaku. Mengertilah, aku tidak sesempurna yang kamu pikirkan. Aku tidak malaikat tanpa sayap. Aku juga bukan bidadari berhati mulia. Aku bisa merasakan sakit, aku bisa menangis, aku bisa merasakan kesal dan amarah. Mengertilah, haruskah aku memohon padamu untuk mengerti aku wahai kamu sosok priaku.
Kamu, iya kamu sosok priaku. Aku tidak memintamu untuk menjadi seperti yang aku inginkan, aku juga tidak memintamu untuk menuruti semua keinginanku. Karena aku menyanyangimu karena Allah, aku menyanyangimu karena kamu adalah kamu, matahari di fajar hari. Karena kamu adalah matahari subuhku, sosok priaku. Mengertilah, cobalah untuk memahamiku, cobalah untuk mengerti aku bukan mantan kamu yang dulu dan aku adalah orang yang berbeda. Kamu matahari subuhku, sosok priaku. Aku sayang kamu.
Aku menulis ini tidak berharap banyak, hanya ingin mencurahkan isi hatiku. Aku juga tidak berharap kamu membaca ini sosok priaku. Karena aku tahu, ini bukanlah hal yang sangat penting untuk dibaca olehmu. Terimakasih karena telah menjadi matahari subuhku, terimakasih telah menjadi bagian hatiku. Terimakasih untuk kisah ini. Terima kasih S. F. K si sosok priaku.

Jumat, 26 Juli 2013

Aku dan Dia Berbeda

Aku dan Dia Berbeda, tak bisakah kamu untuk berhenti menyamakan aku dengan mantanmu?
Aku melemparkan tubuhku ke kasur, menutup wajahku dengan kedua tanganku. Ingin berteriak, ingin marah, ingin meluapkan semua tumpukan amarahku yang terdapat di dalam hatiku.
Aku tahu, kamu bukan seorang dukun. Kamu juga bukan seorang paranormal. Bukan juga seorang malaikat yang tidak bersayap ataupun seorang tuhan yang di agungkan. Tapi bisa kah setidaknya kamu mengerti aku?
Aku hanya ingin dimengerti, dipahami, disayangi, dimanja, dirindukan oleh seorang sosok dirimu. Aku hanya ingin menjadi seorang yang teristimewa. Tak bisa kah kamu menganggap ku ada walau cuma sedetik? Tak bisa kah kamu menganggap aku nyata walau cuman nol koma lima detik?
Aku dan Dia Berbeda! Jelas sangat berbeda. Iya, Dia mungkin bisa cuek dan menganggap tidak masalah jika kamu tidak memberi kabar kepadanya. Sedangkan aku? Aku ga bisa buat cuek dan menganggap ini semua tidak masalah sementara kamu tidak memberi kabar kepadaku!
Iya, Dia mungkin bisa tidak peduli dengan semua kesibukanmu dan menganggap semua angin lalu. Tapi tidak dengan aku, aku tidak bisa tidak peduli dengan kesibukanmu.
Bahkan, Dia mungkin masih bisa tersenyum dan tertawa jika kamu tidak menganggapnya. Tidak dengan aku! Aku tidak bisa seperti dia.
Kenapa? Kamu mau tahu kenapa tidak bisa? Karena Aku dan Dia Berbeda.
Pahamilah aku, mengertilah aku. Mungkin aku tidak lah sempurna, tetapi hatiku memilikimu sepanjang umurku. Mungkin aku selalu membuat mu marah dan benci padaku, tetapi aku lakukan itu semua hanya untuk membuat mu bahagia.
Mungkin aku cuma tidak bisa pahami bagaimana cara tunjukan maksudku, aku hanya ingin menjadi yang terbaik untukmu.
Sadarlah, lihat aku. Aku dan Dia Berbeda. Pahami aku walau hanya sedikit. Aku hanya ingin bersama dengan mu. Iya meskipun kamu tidak berniat untuk bersamaku.
Anggaplah aku nyata, karena aku memang nyata. Anggaplah kita berada ditempat yang sama, sehingga kamu bisa merasakan dan mengerti aku. Anggaplah semua nya benar adanya meskipun tidak untukmu.
Aku melempar kasar bantalku, menarik gulingku. Merasakan tiap tetesan hangat air mata mengalir dipipiku. Aku teringat beberapa minggu yang lalu, ketika aku meminta kepadamu untuk tidak membuatku menangis lagi tapi nyatanya aku kembali menangis karena seorang sosok sepertimu.
Sayang, haruskah aku menangis di hadapanmu? Haruskah aku meminta kepadamu? Hal yang menurutku sangat sepele di dalam sebuah hubungan. Sayang mengertilah, aku hanya ingin bersamamu. Sesempit apa itu waktu mu, sesibuk apa itu kegiatanmu. Ingat lah aku walau hanya sedetik, kabari aku walau hanya dengan sms kosong, rindukan aku walau hanya dengan sebuah kalimat "aku kangen". Hanya itu, walau kamu ga pernah bilang sayang sama aku, ga pernah bilang "love you" aku percaya kamu memiliki perasaan itu.
Ku usap kedua belah pipiku, aku tak ingin menangis lagi. Aku tak ingin menyesal karena telah memilihmu. Aku tak ingin membencimu. Walau ingin, tetap saja rasa sayangku lebih besar dari itu.
Kutatap nanar smartphoneku, berharap kamu mengerti bahwa Aku dan Dia Berbeda wahai sang Suryaku.

Lagi dan Lagi

Aku memeluk gulingku erat, mencoba menahan air mataku yang mengalir. Mencoba meresapi rasa sakit hati ini lagi. Lagi dan lagi, hati ini harus di kecewakan oleh yang namanya cinta. Sakit, banget.
Aku memandang cermin yang ada dipojokan dinding kamarku, dengan suara parau, mata sembab, muka merah, hidung basah. Aku menatap cermin itu, melihat bayangan diriku yang begitu kumal dan tidak bersahabat. Lagi, haruskah aku merasakan sakit hati? Lagi, haruskah aku menangis hanya karena seseorang yang aku anggap dapat membahagiakan aku?
Aku hanya terdiam dengan air mata tetap mengalir deras dari mataku. Sungguh, aku sangat menyayangi sosok itu. Tak ingin kehilangan untuk kedua kali. Tapi apakah harus seperti ini caranya berpisah? Kenapa harus membohongi aku, kenapa harus?
Aku bukan mantan kamu yang dulu, aku paling ga suka di bohongin sama kamu. Akhirnya ini kah kisah kita? Berakhir begitu saja?