Aku melihat layar smartphoneku, berharap ada pesan singkat masuk yang membuat hatiku sedikit gembira. Sungguh menunggu kabar dari seseorang yang kita sayangi itu bisa membuat nafsu makan berkurang, susah tidur, gelisah, grogi atau apapun itu. Tapi itulah cinta, ajaib!. Dengan wajah yang sedikit cemberut aku menggrutu kecil. Kenapa aku harus selalu menunggu? Terkadang terpikir apakah dia menyayangiku? Serius denganku? Atau hanya sebuah kepura-puraan belaka?
Tiba-tiba lagu maroon 5- Daylight mengalun dismartphoneku, nada sms. Segera ku buka sms itu, ternyata salah bukan orang yang ku tunggu, orang yang tak penting malah.
Aku hanya terdiam, ingin menangis tapi tak mampu bersuara. Hanya air mata, yang mengalir membasahi pipiku. Lagi-lagi pertanyaan baru muncul dibenak ku, kenapa bukan kamu? Kenapa harus dia?
Iya dia, sosok seseorang teman lama, yang selalu mencoba mencari perhatianku, mencoba mencuri hati dan pikiranku. Tapi percuma, karena aku tak kan mampu berpaling dari kamu.
Terkadang ingin mengucapkan selamat tinggal, terkadang ingin berpisah, terkadang ingin melupakan dan mengakhiri semua. Tapi rasa sayang harus mau mengalah. Menerima semua dengan ikhlas dan lapang dada.
Kamu, iya kamu, aku hanya ingin di perhatikan sayang. Hanya ingin dilihat, hanya ingin kamu tahu kalau sekarang ada aku disini. Yang menemani hari-harimu bukan dalam diam, bukan dalam khayalan tapi dalam sosok yang nyata. Walaupun aku tahu kita terpisah oleh jarak dan sangat sulit untuk menganggap itu nyata.
Aku teringat sosok yang lalu, sosok yang membawa lagu cinta dalam hatiku, sosok yang benar-benar menganggap aku nyata. Haruskah aku kembali kepada masalalu? Aku menyeka air mataku yang turun semakin deras. Menyesal bukan pilihan saat aku sudah bersama denganmu, menyesal juga bukan hal yang aku inginkan karena aku telah menyayangimu. Aku menepis masa lalu itu, mencoba kembali ke dunia nyataku. Ini aku, dan ada kamu bersamaku. Walau kamu tak pernah menganggap aku nyata.
Masih dalam diam, untuk kesekian kali nya aku menyeka air mataku. Statement itu, iya statement itu mengatakan "jangan berharap terlalu banyak, karena kamu akan sangat terluka" aku mengerti sekarang, tidak semua bisa berjalan sesuai rencana. Hanya di mimpi aku bisa merasakan kamu menganggap aku nyata, tidak di dunia nyata.
Aku menghentikan tangisku, mencoba merangkai senyum didepan cermin meja rias kamarku. Mematikan nada smartphoneku, percuma orang yang ku tunggu pun tak kan ada kabar nya. Orang yang ku harap banyak pun tak mengharapkanku. Aku memasang senyum, benar berharap terlalu banyak hanya akan membuat kita terluka. Sekarang aku mencoba untuk bersikap biasa seperti kamu, sampai ada masa nya aku tak bisa bertahan dan kita harus berpisah.
Terima kasih, sang surya.
nice story :'(
BalasHapus